Sabtu, 29 Januari 2011

Kepada Rima

Kepada bedil,
kepada adil,
dan kepada pupil.

Kepada gulita,
kepada cinta,
dan kepada cerita.

Kepada bahaya,
kepada percaya,
dan kepada cahaya

Kepada frasa,
kepada rasa,
dan kepada asa.

Kepada polusi,
kepada imajinasi,
dan kepada kreasi.

Kepada pahit,
kepada sakit,
dan kepada bangkit.

Kepada ceria,
kepada dunia,
dan kepada usia.

Kepada rima,
kepada semi,
dan hanya kepadamu.

No Me Importa

"Siapa peduli dengan hal macam itu?"
Aku, aku peduli dengan hal yang kau anggap begitu tidak penting.

"Siapa yang tidak peduli dan tidak suka dengan hal itu?"
Aku, aku samasekali tidak peduli dengan hal yang kau anggap begitu penting untuk diketahui itu. Toh itu tidak memberi keuntungan apapun bagiku.

Jangan mengatakan apapun padaku kalau kau tak ingin aku mengetahuinya. Aku tidak akan peduli, dan aku tidak akan mengejarnya untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

Baik, aku tidak akan bertanya bila jawabanmu itu selalu,"tidak apa-apa." Itu jawaban yang tidak kuinginkan, sebenarnya. Bukankah sudah pernah kukatakan kalau aku tidak mudah dibohongi? Bagaimana mungkin kau berkata tidak ada apa-apa kalau kau bercerita dengan begitu hebohnya? Aku juga sudah pernah bilang kalau kau harus mencari frase yang tepat untuk dapat membohongiku, kan?

Tenang, aku tidak akan marah padamu.

Minggu, 23 Januari 2011

You, and you (or maybe another side of you?)

tidak perlulah kau merasa pintar, kalau kau ternyata hanya sekedar sok tahu
tidak perlulah kau merasa bodoh, kalau sebenarnya kau punya potensi yang tak pernah kaubayangkan sebelumnya

selalu ingat, tak ada yang tak mungkin terjadi. Jadi kau tak perlu begitu (terlihat) begitu cerdasnya bicara, atau tak perlulah kau menyerah dengan begitu mudahnya.

Kamis, 20 Januari 2011

Tak Terbayangkan

Pernahkah
engkau
membayangkan
Tubuh
ayahmu
hanya
tinggal
belulang
di dalam
kafan
begitu cepatnya?

Sungguh, Aku samasekali tidak bisa membayangkannya

Tercekatkah
dirimu
ketika
mendengar
berita
terburuk
yang
pernah
kaudapatkan
seumur
hidupmu?

Sungguh tak terbayangkan bagaimana ekspresiku kalau AKU yang mendapatkannya.

In Memoriam of beloved father of Frevi Nurriyani, a friend we love.

Selasa, 18 Januari 2011

That's the Point!

A: "Yah, yang penting lulus. Amiiinn..."

B: "Kamu sekolah 3 taun mau dapet lulus doang? mau jadi apa kamu nanti?"

...

A: "Sing penting lulus. Amiinn..."

B: "Eh, sekarang itu syarat kelulusan udah dibikin gampang. masa' kamu maunya lulus doang? yang kamu pikirin tuh nilai kamu nanti, SMA kamu nanti. kalo lulus tapi masuk SMA jelek, kamu ngasih apa itu namanya ke orangtua kamu? Kamu kasih MALU setelah mereka udah ngasih apapun yang kamu minta?"

---

A: "Yang penting lulus. Amiiinn..."

B: "Itu doang? Cuma kata 'LULUS' doang yang bisa kamu kasih buat orangtuamu? Kenapa nggak nyoba buat ngasih yang lebih baik, atau lebih bagus lagi kalo kamu ngasih jauh lebih bagus daripada yang dibayangkan orangtuamu?"


+++

A: "Pokoknya nilaiku harus bagus semua!! Amiiinn Ya Allah..."

B: "That's the point, friend!"

BUT, WE HAVE ANOTHER PROBLEM NOW. Bukannya lebih mudah, syarat kelulusan malah menjadi kian sulit. Dan akhirnya yaa...

A: "Yang penting lulus. Amiinnn Ya Allah..."

B: "Iyaa.. yang penting lulus! lulus aja udah keren banget! Amiinn!"

Sabtu, 15 Januari 2011

Happiest Person

di dunia ini, tidak ada satupun orang yang senantiasa bahagia dalam hidupnya. kebahagiaan yang sebenarnya datang ketika orang itu berhasil menyelesaikan masalah terberat yang pernah diterimanya seumur hidup dan ketika dia bisa memberi seseorang sesuatu hal yang berarti bagi orang itu.

Rabu, 12 Januari 2011

Hope, Struggle, Triumph Part 3 : In The Same Time

“Our greatest glory is not in never falling but in rising every time we fall.” Confucius
Saat ada yang datang, selalu ada yang pergi
Saat ada yang naik, selalu ada yang turun
Saat ada yang berhenti, selalu ada yang bergerak
Saat ada yang mundur, selalu ada yang maju
Saat ada yang menjauh, selalu ada yang datang mendekat
Saat ada yang bersedih, selalu ada yang bergembira
Saat ada yang jahat, selalu ada yang baik
Saat ada yang berperang, selalu ada yang berdamai
Saat ada yang jatuh, selalu ada yang bangkit
Saat ada yang memberi, selalu ada yang menerima
Saat ada yang membutuhkan, selalu ada yang kelebihan
Saat ada yang memejamkan mata, selalu ada yang membuka mata
Saat ada yang menangis, selalu ada yang tersenyum
Saat ada yang bercerita, selalu ada yang diam mendengarkan
Saat ada yang cinta, selalu ada yang benci
Saat ada yang ragu, selalu ada yang yakin
Saat ada yang melemah, selalu ada yang menjadi kuat
Saat ada yang gagal, selalu ada yang berhasil
Saat ada yang memikirkan masa lalu, selalu ada yang mulai memikirkan masa depan
Saat pemimpin datang, tak jarang pemberontak datang. Itu tantangan untuk kita, kan?
“Saudara-saudara dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka
telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat
mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara
saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun
Negara dan Tanah Air!”—
Soekarno.

To Talk Less but (Maybe) Frightening

tentu saja aku bisa melihat perkataanmu bohong atau tidak dan bagaimana cara bicaramu terhadapku tanpa harus melihat jauh di matamu, tapi melihat perilaku dan ekspresimu. atau bahkan hanya dengan melihat cara bicaramu lewat tulisan (entah itu di FB, Twitter, komentar-komentarmu, atau SMS), aku sudah tahu bagaimana perasaanmu sekaligus ekspresimu saat kau menulisnya. tentu saja aku juga bisa membaca ekspresi wajahmu jika aku melihatmu. aku melihat semua orang.

aku tidak semudah itu dibohongi, kau tahu. kau harus pintar-pintar membuat ekspresi bohongmu dengan sempurna dan memikirkan alasan dengan sangat cepat dan juga tepat untuk dapat membohongiku.

Inilah Saya :)

saya mencintai dan berusaha untuk lebih mencintai: Allah SWT karena Ia-lah pedoman saya;
Keluarga saya, karena merekalah pendukung saya;
Teman-teman saya, karena merekalah yang mengembangkan senyum dan meleburkan tawa saya;
Lingkungan, karena ialah yang menopang kehidupan semua umat, tentu saja termasuk saya;
Diri sendiri, karena jika tidak mencintai diri sendiri, bagaimana kita akan bertahan hidup dan melihat dunia di masa depan?
Film, karena film-lah yang menjadi guru saya;
Musik, karena musik-lah yang menenangkan saya dan musik-lah yang selalu mengalun di telinga saya setiap saat;
Masakan ibu saya, karena masakannya yang selalu berhasil membuat saya berenergi untuk menjalani hari;
Hamster-hamster saya, karena merekalah yang selalu mengingatkan saya akan kasih sayang, pengorbanan, kekuatan, dan untuk tidak pernah putus asa;
Ariel dan Soekarno, karena mereka sumber inspirasi saya, mereka orang indonesia paling kharismatik setahu saya selain Iwan Fals;
dan tentu saja INDONESIA, terutama bahasanya dan kebudayaannya karena saya lahir di negeri yang penuh keindahan, keramahan, sekaligus kengerian (mengingat saya juga payah berbahasa inggris).


saya kurang menyukai: yang berbau ALAY SEJATI,termasuk orang-orang yang tidak alay di mata yang lain tapi sungguh 'heboh' di mata saya, karena tidak enak dipandang maupun didengar. dulu saya memang alay, tapi itu dulu waktu saya masih kecil, bodoh, dan penuh ingus.
Orang-orang sekitar saya yang tidak suka berpikir berulang kali sebelum bertindak, karena terkadang tidak cukup hanya berpikir 2 kali.
Terutama orang-orang yang otaknya begitu bersih dan kosong,
Begitu juga pada orang-orang yang sok (karena sombong tidak selalu masuk kategori sok).
Saya juga tidak suka orang-orang yang (merasa) ganteng/cantik di depan semua orang tapi kelakuannya bejat.
Saya tidak suka orang yang menyembunyikan rahasia di depan saya (tentang apapun itu) dengan merespon,"nggak papa." saya lebih suka mereka jujur dan bilang kalau saya tidak perlu tahu soal rahasia itu, karena saya juga tidak selalu peduli, rahasianya toh akan terbongkar sendiri.
Saya membenci semua koruptor yang dilahirkan ke dunia ini.
Saya membenci kepulan asap yang membumbung di udara. karena apapun itu, itu pasti POLUSI.
Dan kurang suka dengan orang yang belum membuka matanya lebar-lebar dan melihat bagaimana kondisi alamnya sekarang.

Tapi tentu saja, saya membenci banyak hal lainnya, dan mencintai berbagai hal lainnya pula :)


Selasa, 11 Januari 2011