Rabu, 16 November 2011

Eksekusi

Purnama pergi pagi pecah
Bintang bubar burung bebas
Memori bungkam mata bias
Kepala tunduk kaki tekuk

Kemudian mati.

Senin, 26 September 2011

Mata

photo by The Whistleblower
Apalah yang bisa dilihat oleh matamu,
disamping terang dan gelap dunia.

Apalah yang tiada bisa tampak di matamu,
selain bising dan sunyi dunia.

Apalah yang bisa diraih matamu,
disamping kejayaan dan kejatuhan dunia.

Apalah yang tiada bisa direngkuh matamu,
selain perdamaian dan kehancuran dunia.

Apalah yang bisa diubah matamu,
disamping kegembiraan dan kejam dunia.

Apalah lagi yang tiada bisa diperbaiki matamu,
selain tawa dan tangis dunia?

: Biarkan matamu itu bicara,
dan ijinkan aku untuk mendengar setiap inci huruf-hurufnya.
Lalu akan kubawa matamu pergi,
untuk melihat
merasa
mendengar
mencecap
meraba
dan mengubah segalanya.

Selasa, 13 September 2011

Setengah Sadar (?)

Caring Hands by Martien Van Asseldonk
Yang sobek, hancur, dan terburai di atas api.
Yang terlanjur bahagia, karena sudah melekat dalam rengkuh ego.
Atau yang melayang-layang, terbang tak tentu, berserah ke mana angin akan membawamu pergi.

Yang terpaku, menjadi patung.
Yang terbakar terlalu panas hingga meleleh di tempat.
Atau yang terpanggil oleh Alam untuk tetap membopong masa depan.

Yang masih lelap bermimpi bersama cintanya.
Yang baru saja tertepuk pundaknya, dan matanya baru membuka. Sedikit, mungkin.
Atau yang sudah berlari duluan, meninggalkan yang lain.

Yang manakah dirimu?

Kita butuh
tanggung jawab, konsekuensi, prioritas, kepastian,
dan konklusi. Kesimpulan.

Dan sekali lagi aku bertanya padamu,
menunjuk di depan keningmu yang panas terbakar
bersamaan dengan tajam kilat pupilmu
dan segenap kekuatan yang bertumpu pada kepalan tanganmu.

YANG MANAKAH DIRIMU?

Tentang Padmanaba 69


Adaptasi itu bukan berarti kita ikut menjadi gelap ketika sekitar kita mulai gelap. Sudah tugas kita untuk menjadi cahaya di situ, yang menerangkan gelap, membagi energi, membawa keceriaan, membakar semangat, dan mengajak untuk bersama-sama berlari menuju harapan, hingga semua mendapatkan percik sinarnya.


KITA PASTI BISA SURVIVE, TEMAN-TEMAN!

Kamis, 07 Juli 2011

Kertasnya Jangan Dibuang!

Taun ajaran baru >> buku" tulis baru.
Buang kertas" soal dan hasil" ulangan dan pengumuman" dari sekolah.


Tapi tahukah apa yang ente-ente bisa buat dari kertas" bekas itu?
BUKU TULIS! #oyeah


Seperti yang kita ketahui, tiap lembar kertas terdiri dari 2 halaman. Jadi, tiap lembar kertas yang cuma kepake satu halaman bisa kita potong jadi dua bagian (biar ukurannya segede buku tulis), trus kita kumpulin semuanya.


Kalo aku sih dapetnya sampe 1 rim lebih. (Oh, betapa boros kertasnya kita ini.)
Kita bagi tumpukan kertas itu menjadi beberapa bagian. Aku yakin mesti pada dapet beratus" lembar juga. Dibagi jadi 3, 4, atau 5 buku berbeda, sesuka hati aja. 


Pasti bakal ada masalah ukuran, misalnya ukuran Kwarto beda sama yang Folio, tenang aja, yang penting kita kumpulin dulu semuanya, terus bersepedalah ke kios fotokopi terdekat. Minta mas" tukang fotokopi buat ngeratain ukuran kumpulan kertas" itu. 


kalo udah, kita bikin kavernya. mau pake poster, pake koran didobel-dobel, pake kaver majalah yang udah sobek juga bisa. Usahain yang bekas. Jumlah kaver ya tergantung jumlah buku yang kita bikin. Kalo 3 buku, ya kavernya 6 lembar, dst dst.


Kita sesuaikan ukuran kaver dengan ukuran kertas yang sudah dipotong. Usahain kavernya jangan tipis-tipis, ntar jadi rawan sobek, trus susah dijilid.


Bawa ke penjilidan. minta dijilid spiral sama mas-mas tukang jilid.


Lalu jadi deh. Gitu doang.


Ini nih buku tulis versiku :





Jadi kita nggak perlu beli terlalu banyak buku tulis, yang otomatis menurunkan kurva permintaan, sehingga perusahaan kertas perusak lingkungan macem APP bisa mengurangi jumlah produksinya dan menyelamatkan beberapa batang pohon (seenggaknya).
Inget, tiap satu tindakan kecil yang kita perbuat, bakal ada dampaknya di masa depan, biarpun cuma nol koma sekian persen, kita tetep bisa nyelametin bumi!

Rabu, 22 Juni 2011

Dimana Kita?


Di mana kita kini?
Kita berdiri, di sini
kaki tertapak di dalam kelas ini
dengan mata sayu melirik-lirik mencari kursi.

dengan warna-warni ekspresi lucu kita.

Di mana kita kini ?
Kita berdiri, di sini
kaki tertapak di tahun yang panjang ini
tahun terbaik ini.

dengan bahagia yang menderu-deru dari dalam kita.

Di mana kita kini?
Kita berdiri, di sini
kaki tertapak di ujung tombak tajam ini
tombak yang terus mendorong kita ke ujung ini.

dengan pilihan untuk dijatuhkan, atau dilontarkan ke atas,
atau hanya menggantung di ujung tombak hingga darah tercucur?

Di mana kita kini ?
Kita berdiri, di sini
kaki tertapak di tanah lapang ini
di sekolah kita ini.

dengan warna-warni kebaya cantik kita.

Di mana kita kini ?
Kita berdiri, di sini
kaki tertapak di persimpangan ini
yang menunjuk dua arah ini.

dengan kepala terangkat dan kaki kita yang siap berlari.

Sabtu, 30 April 2011

To Be Different

Apa salahnya menjadi berbeda?


Kau, ya, kau. Sekali lagi aku bertanya padamu. Haruskah kalian menjadi sama, untuk bisa satu?
Betulkah kalian tidak dianggap, bila tidak sama dengan yang lain?
Kenapa kalian malah membuat KOMUNITAS menjadi POPULASI?
Menjadi kelompok sendiri, dengan cerita yang sama, yang begitu stagnan dan perlahan berlari menuju kebosanan.

Haruskah kalian melepaskan yang lain? melupakan yang lain?
Hanya demi mendapatkan suasana yang sama? 
Yang mungkin di mata kalian cerah, tapi di mataku begitu sempit dan terasingkan.

Ya, kalian sebenarnya diasingkan yang lain, bukannya menjadi mayoritas, yang menguasai yang lainnya.
kalian perlahan ditinggalkan yang lain, karena perlakuan kalian terhadap mereka.  
Ditinggalkan bersama seluruh harta kalian yang begitu berharga, yang perlahan pula sirna ditelan waktu
tak berbekas 

Bukannya perbedaan, yang membuat kita satu? 
Yang membuat hidup kita menjadi lebih kaya, lebih berwarna, dan lebih berarti?
Sehingga perdamaian dunia begitu mudah diwujudkan,
tanpa adanya orang yang memprotes perbedaan agama, ras, suku bangsa, warna kulit, dan perbedaan persepsi maupun perspektif.

Apalagi yang terjadi pada kalian semua. 
Kalian menutup mata dan telinga, di dalam mulut besar yang tak berhenti berkoar-koar hingga berbusa.
Kalian menutup diri, mengaku sebagai minoritas yang diasingkan hanya karena perbedaan bahan pembicaraan.
Tidak bisakah kita berbaur? berosmosis bersama yang lainnya?
Saling berbagi, mendengar, tertawa bersama-sama
dalam kisah yang begitu beragam, dan memperkaya wawasan kita? memperkaya hati kita? 

Hilangkan perbedaan
Jadi diri sendiri, yang apa adanya
dengan gaya, dan selera kita sendiri 
tanpa harus memaksakan diri untuk menjadi sama,
untuk menjadi eksis di antara yang lainnya

Hargai mereka yang berbeda
dengan saling berbagi kebersamaan, dan kekuatan 
di dalam ruangan luas berselubung energi ini. 
untuk menjadi diri kita yang seutuhnya

UNTUK MENJADI SATU! 


 “Saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun
Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa
bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak
mendirikan suatu Negara ‘semua buat semua’. Bukan buat satu orang, bukan
buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya,
tetapi ‘semua buat semua’.”
 
“Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya.
Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam
buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat
Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia
buat Indonesia, semua buat semua!”
 
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan
milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu
golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke!”
  
 “Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan
kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau
lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar
satu nationale staat”
 
Soekarno 
 

Kamis, 28 April 2011

Hope, Struggle, Triumph Part 6: (im)Possible

“The pessimist sees difficulty in every opportunity. The optimist sees the opportunity in every difficulty.” -- Winston Churchill

Aku ingin menjadi orang sukses, tapi aku tidak pintar.
Aku ingin mengelilingi dunia, tapi aku tidak punya uang sebanyak itu.
Aku ingin menjadi pacarnya, tapi tidak mungkin ia suka dengan orang sepertiku.
Aku ingin membuat cerita yang seru, tapi aku tidak punya ide maupun inspirasi.
Aku ingin mengambil foto yang bagus, tetapi aku tidak mempunyai kamera sebagus itu.
Aku ingin pergi kemanapun aku mau, tapi aku bahkan tidak bisa mengendarai motor.
Aku ingin menciptakan sesuatu yang baru, tapi aku tidak kreatif.
Aku ingin mendapat nilai bagus saat ujian praktik musik, tapi aku tidak bisa memainkan alat musik dengan baik.
Aku ingin mendapat nilai bagus dalam olahraga, tapi aku tak pintar berolahraga.
Aku ingin membuat film secerdas Inception, tapi aku tidak bisa berimajinasi sejauh itu.
Aku ingin selalu menjadi orang yang kuat, tapi aku hanya orang yang mudah menangis.


Hilangkan semua kata ‘TAPI’ dan ‘TIDAK’ dari kamusmu. Buat semua yang kauinginkan menjadi mungkin.

““imagination” , ” imagination”, “imagination “!!! Ciptaan besar!!! Kita
yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur dan Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur. Kini kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya, Saudara-saudara !! Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam candra-cengkala jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang, sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa yang kecil, satu bangsa tugu “rong depa””
—Soekarno

Jumat, 01 April 2011

Yakin

Jangan takut.
Kita masih bersama.
Kita masih satu.
Kita masih saling mengangkat satu sama lain.


Jangan tertunduk.
Tertunduklah setiap memandang soal,
tapi tegakkan kepalamu setiap kenyataan datang.


Jangan meringkuk.
Semua ini tak bisa kauhindari.
Yang kau perlukan adalah untuk tetap berdiri tegak,
membuka pandangan lurus ke depan,
dan tidak ada minat untuk mundur ke belakang.


Seharusnya apa yang sudah mereka lakukan pada kita
membuat kita menjadi lebih berani,
bukan menjadi lebih dan lebih takut lagi.


: Yakinkan hatimu
Tarik nafasmu dan biarkan itu berhembus bersama angin
Buang jauh takutmu
Angkat dagumu
Siapkan kakimu
Berlarilah!
karena tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk merangkak


Jangan kau berani putus asa
tidak membuatmu naik, itu membuatmu dijatuhkan lebih jauh ke bawah
Hilangkan semua rintangan, mulai dari yang seringan pasir, kerikil, 
hingga tebing yang sulit diruntuhkan
yang menghalangi pandanganmu


Arahmu. Tujuanmu. Pilihanmu.Keyakinanmu. Kesempatanmu. Masa depanmu. Cerita hidupmu. Harapanmu. Perjuanganmu. Kemenanganmu. 
Semuanya ada di genggamanmu.


Buat segalanya mungkin,
buat semua yang telah kaulakukan selama tiga tahun penuh cerita ini menjadi berarti,
dengan ending yang bahagia.


LULUS UN!

Hope, Struggle, Triumph Part 5: YOU

“If you can imagine it, you can achieve it; if you can dream it, you can become it.William Arthur Ward

Aku ingin menjadi seorang Rowan Atkinson, yang cerdas, tapi selalu berhasil membuat semua orang terbahak.
Aku ingin menjadi seseorang yang sekuat Soedirman, biarpun paru-paru tinggal satu, perjuangan tetap dirampungkan hingga titik darah penghabisan.
Aku ingin menjadi seorang Napoleon Bonaparte, biar kecil tapi dia berhasil menguasai hampir semua dataran Eropa.
Aku ingin menjadi seorang John Lennon, yang musiknya tetap tak terkalahkan dimakan zaman.
Aku ingin menjadi seorang Soe Hok Gie, yang berani menyatakan pendapatnya dan mengemukakan hal yang benar.
Aku ingin menjadi seorang William Shakespeare, yang menjadi penulis terbesar Inggris.
Aku ingin menjadi seorang  Mahatma Gandhi, yang berani menyatukan dunia yang kacau akibat perbedaan.
Aku ingin menjadi seorang Iwan Fals, yang sedikit bicara tapi banyak kerja.
Aku ingin menjadi seorang Amelia Earhart, yang bisa terbang menyeberangi Samudera Atlantik.
Aku ingin menjadi seorang Gayus Tambunan, yang sedikit kerja tapi selalu kebanjiran uang.
Aku ingin menjadi seorang Forrest Gump, yang tidak pintar tapi dapat mengubah dunia.
Aku ingin menjadi seorang Christopher Nolan, sutradara jenius yang tiap filmnya selalu banjir pujian.
Aku ingin menjadi Tony Stark, yang pintar fisika dan kaya raya.

"Aku ingin jadi seperti hamster-hamsterku, yang biarpun jatuh berjuta kali, mereka selalu mulai berdiri dan mencoba lagi."

Walaupun begitu banyak keinginanmu, kau (seharusnya) masih bisa dan hanya ingin menjadi diri sendiri. Hanya ada satu dirimu di dunia ini, dan kau tak perlu menjadi orang lain kalau kau punya kemampuan untuk bisa menjadi lebih baik dari mereka.

“Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan
sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”—
Soekarno

Kamis, 31 Maret 2011

Maju Tak Gentar

Kita ini berbeda dari kalian semua.
Kita senantiasa mengingat apa yang terjadi di masa lalu,
untuk dijadikan pelajaran di waktu yang akan datang.
Tidak seperti kalian,
yang selalu berusaha untuk melupakan masa lalu,
dan tidak pernah belajar dari situ.

Kita hidup sesuai dengan keinginan kita.
Tidak sebebas kalian,
tapi biarpun begitu, kita lebih bahagia dari kalian.

Kita tidak mengatur yang lain
Kita menjadi anak-anak, remaja, ataupun dewasa
sesuai dengan keadaan dan keinginan kita.

Kita tidak merendahkan yang lain.
Kita sendiri rajin merendahkan diri, dan saling memotivasi.

Kita punya cara kita sendiri.
Kita tidak perlu meniru orang lain
untuk menjadi lebih baik
dari yang lainnya.

Kita belajar, kita menangis,
dan kita tertawa dalam kebersamaan,
dalam satu kesatuan yang utuh.

Awalnya kita marah,
namun kemudian kita merasa iba.
Sayang sekali, kalian tidak bisa
berusaha untuk menjadi yang lebih baik daripada kita,
tetapi usaha kalian adalah menjatuhkan kita.
Dan itu adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh para PECUNDANG.

Jadi silakan bergembira, meskipun kita semua tahu
kalian belum menang,
dan tidak akan menang dengan cara seperti itu.


TENTU, KITA BERBEDA DARI KALIAN. DAN KITA TIDAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN CARA SEPERTI ITU.


They will not force us
They will stop degrading us
They will not control us
We will be victorious! 

(Muse - Uprising)



Jumat, 25 Maret 2011

Balada Lapak DVD

Kita bisa memaklumi, mbak-mbak yang jualan di lapak DVD nggak tau film. Jelas sih, mereka tau Avatar, Harpot, Betmen, King's Speech, dkk macem itu. Sayangnya, mereka nggak tau film-film macem Babel, Seven, apalagi Shawshank Redemption. Jelas aja mereka nggak tau Dark Knight, tapi taunya betmen. Jadi, kalau mau dapetin film yang diinginkan, sebaiknya cari sendiri diantara jejeran DVD" bajakan tersebut dengan sabar dan telaten.

Teteup, harap maklum.

Jadi ngakak inget pertama kali ke lapak :

Mbak-Mbak Lapak DVD (MMLD): Mbak, masang behel kayak gitu berapaan ya mbak?
Me (lagi asik ngobrak-abrik deretan DVD, langsung ngelirik siapa yang nanya. SHOCK. Giginya MMLD (maaf) agak maju): Emm... Waktu itu aku masang sih 3,5 juta.
MMLD (pasang muka polos) : Ooh.. masang di mana itu mbak?
Me *gue suka pertanyaan ini* : Di Puskesmas Depok sana, deket Ring Road. Tapi sekarang dokternya sih udah pindah gitu, nggak disitu lagi. Dia buka klinik sendiri.
Mbak : ooh... gitu ya mbak. Waktu itu saya juga nanya di FKG UGM harganya juga 3,5 juta. Masih sembari ngobrak-abrik isi lapak, emm... aku nggak berani jawab. Pengen banget bilang, "Mbak, yang di FKG UGM itu, 3,5 juta itu yang bikin Mahasiswanya yang masih pada belajar. Kalo di puskesmas dulu itu, 3,5 juta udah sama dokter spesialis. Ntar kalo gigi mbak tambah 'kabur' gimana?"

Nggak deh nggak. Jahatnya diriku.

Ini kali kedua ke lapak DVD. Beda tempat. Dan syukurlah mbaknya lebih ayu dari yang sebelumnya.

Me (lagi ngebet banget liat Babel) : Mbak, Babel ada? (aku sadar dan langsung kepikir, "pertanyaan bodoh, pertanyaan bodoh. Ngapain kamu nanya kayak gitu??")
MMLD : Apa mbak?
Me : Babel. B-A-B-E-L (Bener kan? itu tadi pertanyaan yang bego banget. Kenapa terlintas olehku untuk bertanya tentang film semacam itu? bego)
MMLD (masih menggunakan tampang bingung) : Apa mbak?
Me (gilak. capek bener gue. Menghela napas sejenak.) : B-A-B-E-L. Brad Pitt! Brad Pitt!
MMLD (nyari-nyari) : Nggak ada mbak.
Me (Yeah, fine. Let me see it myself. Oh, benar. Nihil.) : oh, ya udah deh (lanjut nyari)

Dan siang tadi, dari sekolah abis uprak, nggak bisa langsung ke lapak. Soalnya udah tempatnya di kanan jalan, sulit parkir mobil (Mama jemput pake mobil), dan pasti aku lama milih-milihnya (karena sudah tau mbaknya nggak akan ngarti apa yang aku omongin). Jadi, daripada denger mama mencak-mencak, diputuskan untuk pergi naik motor dianter si mbak yang bantu-bantu mama di rumah. TKP di lapak yang pertama.

Me : Mbak, Batman ada? (udah mikir, "Ah, lo pasti tau ini film apaan, kan?")
(Mbaknya langsung nyari di bagian film action sama superhero-superheroan. Lamaa pisan. Sementara aku dengan sigapnya langsung ngambil Hereafter, Jerry Maguire, 127 Hours, sama Seven)
Me : Mbak, coba yang ini mbak. (nyodorin ketiga-tiganya)

Satu persatu film disetel, mulai dari
--> Hereafter. Beuh, yang ini subtitle bahasa indonesianya ancur banget, diartiin per kata kali ya. Tapi tak apalah, daripada nyewa juga si Mumbul ngopi dari DVD. Sami mawon. minimal ada subtitle inggrisnya dan gambarnya udah DVDRip. Ambil!
--> Jerry Maguire. Seingetku waktu pertama kali ke lapak nyobain film ini, subtitlenya Malaysia, China, Jepang, dan aku nggak yakin inggris ada. Tapi karena tumben sekarang banyak stok, kuambil saja. Waktu dicoba, subtitlenya ada pilihan Indonesianya. Ambil!
-->127 Hours. Subtitle-nya adanya Malaysia, China, dkk. Plis, jangan Malaysia. Mending inggris daripada Malaysia, apalagi buat film yang jarang ada dialog kayak film ini.  Si Mbak fast-forward-in biar aku puas liat gambarnya. Yang kucari subtitle, sebenarnya. Udah sampe chapter berapa dicepetin, suara orang ngomong nggak muncul-muncul. Aku cuma bisa menghela napas. Ayolah mbak, untuk 127 Hours, dialog itu adanya di awal sama akhir film (Ya, saya udah nonton) yang di tengah mah cuma ngigau-ngigau-dehidrasi Aron Ralstonnnya doang.

Me (dengan gaya yang cool, bukan sok cool) : Mbak, coba deh dimundurin.
MMLD : Gimana mbak?
Me : Mundurin. Dari awal. Saya mau liat subtitlenya.
(MMLD rewind filmnya dari awal. Dan ternyata subtitlenya Malaysia. Nggak jadi beli)

Aku mulai nyari lagi. Kukira si Mbak udah nemu Betmen,
MMLD : Yang ini bukan, Mbak?

*gue paling suka bagian ini* Dan ternyata si Mbak Lapak memberi saya BATMAN 2 1/2. BETMEN DUA SETENGAH *Yihaaa!!*. Oh, Mbak lapak. Itu lucu sekali. Sayang aku tak berani ngakak di depan wajahmu. Dan aku udah males nyari Dark Knight. Seven ambil saja!

Sampe rumah liat Jerry Maguire, langsung ngerasa janggal dengan subtitle yang (ngakunya) Indonesia. Rada ancur gitu tata bahasanya. Yes, Sir. Shit Happens. Yang saya dapatkan adalah Jerry Maguire bersubtitle MALAYSIA.

Oh, Mbak lapak. Itu lucu sekali.

Semoga saat ini bisa beruntung liat Hereafter. Good luck for me.

Teteup, teman-teman. pesan moral yang kalian dapatkan dari cerita ini adalah :
1. Harap memaklumi Mbak-mbak lapak DVD. Mereka beda sama mas-mas rental film (di tempatku ngerental) yang tau banget soal film.
2. Jangan melontarkan pertanyaan-pertanyaan bodoh, apalagi yang bisa merendahkan si mbaknya.
3. Tetap sabar dan telaten dalam menghadapi segala situasi. Boleh lah, hela napas sejenak.

Sabtu, 05 Maret 2011

Kau Tahu Akan Hal Itu?

Kau tahu, apa yang membuatmu kalah? TAKUT, itu hal terbesar yang membuatmu kalah. Kalau kau berani, kau tahu apa yang harus kau lakukan untuk bisa menang tanpa harus curang.

Kau tahu, apa yang menjadikanmu lemah? Karena kau TIDAK PERNAH MERASAKAN DERITA. Karena pada dasarnya setiap derita mengajarkan kita untuk menjadi lebih kuat satu tingkat dibanding sebelumnya.


Kau tahu, apa yang membuatmu bahagia? Karena kau telah MENGAMBIL PILIHAN YANG TEPAT. Seperti yang ada hampir di setiap film, pilihan yang tepat selalu membawa kebahagiaan.

Kau tahu, apa yang membuatmu tetap hidup? Karena kau KUAT. Kalau kau lemah, kau akan bunuh diri kalau diputus pacar. Konyol.

Jumat, 25 Februari 2011

Kenapa Cinta

Annisa: "Kenapa Allah nyiptain kita beda-beda, kalau Allah cuma pengen disembah dengan satu cara?"
Cina: "Makanya, Allah nyiptain CINTA, biar beda-beda, bisa nyatu. "

cin(T)a

Minggu, 20 Februari 2011

Kepada Rima II

Kepada bedil yang teracung di kepalaku

kepada adil yang aku dan kau cari

dan kepada pupil, yang semakin mengecil setiap menatap matahari.


Kepada gulita yang menghalangi pandanganku

kepada cinta yang kau berikan padaku

dan kepada cerita, yang kita rangkai bersama.


Kepada bahaya yang mengancam kita

kepada percaya yang ada di hati kita

dan kepada cahaya, yang aku dan kau tuju.


Kepada frasa yang keluar dari mulutmu

kepada rasa yang begitu kuatnya

dan kepada asa, satu-satunya hal yang dapat membawaku padamu.


Kepada polusi yang menyesakkan dunia

kepada imajinasi yang tak ada habisnya

dan kepada kreasi, yang selalu ingin kita wujudkan.


Kepada pahit yang tak jarang kita rasakan

kepada sakit yang tekun menjatuhkan kita

dan kepada bangkit, yang menuntun kita untuk mencetak sejarah.


Kepada ceria yang kaubawa

kepada dunia yang ingin aku dan kau obati

dan kepada usia, yang mulai menggerogoti raga kita.


Kepada rima yang menyusun cerita ini

kepada semi yang selalu aku dan kau nanti

dan hanya kepadamu, aku pasti akan kembali.

Jumat, 18 Februari 2011

Hope, Struggle, Triumph Part 4 : People

“We must learn our limits. We are all something, but none of us are everything.”
Blaise Pascal.
Tidak ada yang namanya orang biasa. Tidak ada yang bukan siapa-siapa.
Ada yang menjadi manusia pertama di dunia,
Ada yang menemukan api,
Ada yang memelopori berdirinya Tembok Cina,
Ada yang menghancurkan kerajaan Majapahit,
Ada yang mendirikan partai buruh bernama Nazi,
Ada yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia,
Ada yang membunuh John Lennon,
Ada yang menjadi salah satu orang paling berpengaruh di dunia,
Ada yang mendapat hadiah Nobel,
Ada yang –tidak terlalu spesial memang—menjadi pengawal seorang Justin Bieber.
Lalu siapa kita? bukankah tiap-tiap dari kita adalah seseorang yang akan memberi perubahan pada diri sendiri, keluarga, agama, bangsa, negara, dan dunia? Tapi tentu saja, tidak ada seorangpun yang menjadi somebody tanpa ada satupun orang yang mengenalnya. Manusia kan, tidak bisa hidup sendiri.

"Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita." –Soekarno

Rabu, 02 Februari 2011

Jauh Sekali

Someday on a planet called Earth...

Ms. X: siang Mbak Chika... apa kabar???
Me: siang Ms. X, baik baik. ada apa, kok tumben dateng ke sini?
Ms. X: aku mau tanya-tanya soal blog mu boleh kan, untuk rubrik "ORANG GILA" di majalah *peep peep peep*
Me: asal nantinya aku bisa terkenal, boleh deh *terkenal sebagai orang gila?*

Ms.X: (nyiapin notes, pulpen, dan recorder) oke, mbak. aku mau tanya nih. kan blog mbak sekarang udah terkenal banget nih, boleh tau nggak sih udah ada berapa followersnya?
Me: hoho.. bisa aja deh kamu dek. jadi malu. sejauh ini sih... TIGA. *3 orang yang malang*
Ms.X: whoaa... that's amazing. gila keren banget, blog ku aja followers nya cuma 457, kok mbak bisa 3 followers gitu sih?! (mata berbinar)
Me: itu nggak gampang, sebenarnya. banyak jatuh bangun yang kuhadapi selama ini. (berkaca-kaca)
Ms.X: aduh, nggak usah berkaca-kaca gitu deh, mbak, aku jadi ikutan nangis kan. hiks hiks (sesenggukan). jatuh bangun gimana sih, mbak?
Me: iya, dari semua postinganku, yang ngasih komentar cuma 1 awalnya, terus jadi 7 paling banyak. *yang komen juga orang yang sama*
Ms.X: waw... aku aja satu postingan cuma dapet paling banyak 120 komen, tiap menit adaa aja komennya, jadi capek. kalo mbak gitu kan enak, komennya dikit, nggak ribet ngurusnya. emang apa sih yang bikin mbak termotivasi buat bikin blog?
Me: actually... nggak tau. entah kenapa tanganku udah bergerak sendiri dan jadilah blog ini. mungkin semacam gangguan syaraf, soalnya sampe sekarang tanganku nggak brenti getar kayak tangannya Hitler. tapi syukurlah tangan ini yang membawa berkah sampai sejauh ini.
Ms.X: keren banget, gara-gara gangguan syaraf, hingga kini followers blognya mbak Chika ada 3?? amazing bangget deh *dobel g* kalo boleh tau nih, pernah ganti nama website nggak sih, selma ini?
Me: kalo itu sih jelas pernah. soalnya aku nggak pernah suka sama nama bikinanku. dulu cuma farizkarubiana, tapi jelek, trus diganti agirlwholovescamera, tapi susah diapalin. trus ganti jadi chikafortheworld, tapi kayak orang alay dan kayak hero gitu namanya, ya udah deh, namanya kuganti jadi chikavstheworld, biar ada 'villain-touch'-nya. mungkin kapan-kapan ganti lagi. *pertanda plin-plan*
Ms.X: waaw... aku aja nggak pernah ganti, biar orang lain gampang nge-search blogku. pantesan followersnya cuma 3. harus dijadiin contoh nih.
Me: contoh? ya ampun, dek, kayak apa aja blog-ku ini. hohohoho
Ms.X: awalnya, di pikiran mbak nih, ya. awalnya mau diisi apa sih, blog ini?
Me: awalnya sih mau ngikutin Raditya Dika gitu, banyolan-banyolan dst. tapi kok kayaknya blog-ku ini jadi garing banget gitu. ya udah deh, kuisi dengan yang beginian. kalo orang ngomongin fashion, ngomongin film, ngomongin keseharian dia *who cares? like you're a president or something?*
Ms.X: pantesan blognya mbak nggak laku ya. bener juga tuh. *jitak aja ni* yayaya... makasih ya mbak ya, udah jam segini nih, udah jadwalnya aku balesin komen-komen yang masuk ke blog. minggu depan majalahnya aku kasih ke mbaknya deh, biar mbak sendiri yang liat. makasih ya mbak ya (tersenyum manis)
Me: oke oke. makasih juga ya dek (tersenyum, tapi mungkin lebih mirip orang nangis abis nelen batang pohon)
Ms.X: itu foto apaan, mbak? lampu? yang gituan ngapain difoto mbak, aneh-aneh aja deh
Me: ehehe (di lubuk hati yang nggak begitu dalam: @#$$%^%&*+>=<)


Seminggu kemudian...

Ms.X: nih mbak majalahnyaa, tak tunjukin ya yang mana yang ada mbaknya
Me: (sumringah)
Ms.X: (berbinar-binar) niihh!!
Me: ...
Ms.X: kok diem aja? keren nggak nih?
Me: keren...bangget...ehe...

--THE END--
oke, saya ngaku. dari kertas majalah seukuran buku tulis panjang, rubrik ORANG GILA dimuat 1 lembar penuh dan berhadapan, dengan tulisan judul "Mbak Chika, orang gila dengan 3 followers dan sejuta lampu". oke, aku bakal terkenal banget nih.

how pathetic (=___=")


Sabtu, 29 Januari 2011

Kepada Rima

Kepada bedil,
kepada adil,
dan kepada pupil.

Kepada gulita,
kepada cinta,
dan kepada cerita.

Kepada bahaya,
kepada percaya,
dan kepada cahaya

Kepada frasa,
kepada rasa,
dan kepada asa.

Kepada polusi,
kepada imajinasi,
dan kepada kreasi.

Kepada pahit,
kepada sakit,
dan kepada bangkit.

Kepada ceria,
kepada dunia,
dan kepada usia.

Kepada rima,
kepada semi,
dan hanya kepadamu.

No Me Importa

"Siapa peduli dengan hal macam itu?"
Aku, aku peduli dengan hal yang kau anggap begitu tidak penting.

"Siapa yang tidak peduli dan tidak suka dengan hal itu?"
Aku, aku samasekali tidak peduli dengan hal yang kau anggap begitu penting untuk diketahui itu. Toh itu tidak memberi keuntungan apapun bagiku.

Jangan mengatakan apapun padaku kalau kau tak ingin aku mengetahuinya. Aku tidak akan peduli, dan aku tidak akan mengejarnya untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

Baik, aku tidak akan bertanya bila jawabanmu itu selalu,"tidak apa-apa." Itu jawaban yang tidak kuinginkan, sebenarnya. Bukankah sudah pernah kukatakan kalau aku tidak mudah dibohongi? Bagaimana mungkin kau berkata tidak ada apa-apa kalau kau bercerita dengan begitu hebohnya? Aku juga sudah pernah bilang kalau kau harus mencari frase yang tepat untuk dapat membohongiku, kan?

Tenang, aku tidak akan marah padamu.

Minggu, 23 Januari 2011

You, and you (or maybe another side of you?)

tidak perlulah kau merasa pintar, kalau kau ternyata hanya sekedar sok tahu
tidak perlulah kau merasa bodoh, kalau sebenarnya kau punya potensi yang tak pernah kaubayangkan sebelumnya

selalu ingat, tak ada yang tak mungkin terjadi. Jadi kau tak perlu begitu (terlihat) begitu cerdasnya bicara, atau tak perlulah kau menyerah dengan begitu mudahnya.

Kamis, 20 Januari 2011

Tak Terbayangkan

Pernahkah
engkau
membayangkan
Tubuh
ayahmu
hanya
tinggal
belulang
di dalam
kafan
begitu cepatnya?

Sungguh, Aku samasekali tidak bisa membayangkannya

Tercekatkah
dirimu
ketika
mendengar
berita
terburuk
yang
pernah
kaudapatkan
seumur
hidupmu?

Sungguh tak terbayangkan bagaimana ekspresiku kalau AKU yang mendapatkannya.

In Memoriam of beloved father of Frevi Nurriyani, a friend we love.

Selasa, 18 Januari 2011

That's the Point!

A: "Yah, yang penting lulus. Amiiinn..."

B: "Kamu sekolah 3 taun mau dapet lulus doang? mau jadi apa kamu nanti?"

...

A: "Sing penting lulus. Amiinn..."

B: "Eh, sekarang itu syarat kelulusan udah dibikin gampang. masa' kamu maunya lulus doang? yang kamu pikirin tuh nilai kamu nanti, SMA kamu nanti. kalo lulus tapi masuk SMA jelek, kamu ngasih apa itu namanya ke orangtua kamu? Kamu kasih MALU setelah mereka udah ngasih apapun yang kamu minta?"

---

A: "Yang penting lulus. Amiiinn..."

B: "Itu doang? Cuma kata 'LULUS' doang yang bisa kamu kasih buat orangtuamu? Kenapa nggak nyoba buat ngasih yang lebih baik, atau lebih bagus lagi kalo kamu ngasih jauh lebih bagus daripada yang dibayangkan orangtuamu?"


+++

A: "Pokoknya nilaiku harus bagus semua!! Amiiinn Ya Allah..."

B: "That's the point, friend!"

BUT, WE HAVE ANOTHER PROBLEM NOW. Bukannya lebih mudah, syarat kelulusan malah menjadi kian sulit. Dan akhirnya yaa...

A: "Yang penting lulus. Amiinnn Ya Allah..."

B: "Iyaa.. yang penting lulus! lulus aja udah keren banget! Amiinn!"

Sabtu, 15 Januari 2011

Happiest Person

di dunia ini, tidak ada satupun orang yang senantiasa bahagia dalam hidupnya. kebahagiaan yang sebenarnya datang ketika orang itu berhasil menyelesaikan masalah terberat yang pernah diterimanya seumur hidup dan ketika dia bisa memberi seseorang sesuatu hal yang berarti bagi orang itu.

Rabu, 12 Januari 2011

Hope, Struggle, Triumph Part 3 : In The Same Time

“Our greatest glory is not in never falling but in rising every time we fall.” Confucius
Saat ada yang datang, selalu ada yang pergi
Saat ada yang naik, selalu ada yang turun
Saat ada yang berhenti, selalu ada yang bergerak
Saat ada yang mundur, selalu ada yang maju
Saat ada yang menjauh, selalu ada yang datang mendekat
Saat ada yang bersedih, selalu ada yang bergembira
Saat ada yang jahat, selalu ada yang baik
Saat ada yang berperang, selalu ada yang berdamai
Saat ada yang jatuh, selalu ada yang bangkit
Saat ada yang memberi, selalu ada yang menerima
Saat ada yang membutuhkan, selalu ada yang kelebihan
Saat ada yang memejamkan mata, selalu ada yang membuka mata
Saat ada yang menangis, selalu ada yang tersenyum
Saat ada yang bercerita, selalu ada yang diam mendengarkan
Saat ada yang cinta, selalu ada yang benci
Saat ada yang ragu, selalu ada yang yakin
Saat ada yang melemah, selalu ada yang menjadi kuat
Saat ada yang gagal, selalu ada yang berhasil
Saat ada yang memikirkan masa lalu, selalu ada yang mulai memikirkan masa depan
Saat pemimpin datang, tak jarang pemberontak datang. Itu tantangan untuk kita, kan?
“Saudara-saudara dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka
telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat
mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara
saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun
Negara dan Tanah Air!”—
Soekarno.

To Talk Less but (Maybe) Frightening

tentu saja aku bisa melihat perkataanmu bohong atau tidak dan bagaimana cara bicaramu terhadapku tanpa harus melihat jauh di matamu, tapi melihat perilaku dan ekspresimu. atau bahkan hanya dengan melihat cara bicaramu lewat tulisan (entah itu di FB, Twitter, komentar-komentarmu, atau SMS), aku sudah tahu bagaimana perasaanmu sekaligus ekspresimu saat kau menulisnya. tentu saja aku juga bisa membaca ekspresi wajahmu jika aku melihatmu. aku melihat semua orang.

aku tidak semudah itu dibohongi, kau tahu. kau harus pintar-pintar membuat ekspresi bohongmu dengan sempurna dan memikirkan alasan dengan sangat cepat dan juga tepat untuk dapat membohongiku.

Inilah Saya :)

saya mencintai dan berusaha untuk lebih mencintai: Allah SWT karena Ia-lah pedoman saya;
Keluarga saya, karena merekalah pendukung saya;
Teman-teman saya, karena merekalah yang mengembangkan senyum dan meleburkan tawa saya;
Lingkungan, karena ialah yang menopang kehidupan semua umat, tentu saja termasuk saya;
Diri sendiri, karena jika tidak mencintai diri sendiri, bagaimana kita akan bertahan hidup dan melihat dunia di masa depan?
Film, karena film-lah yang menjadi guru saya;
Musik, karena musik-lah yang menenangkan saya dan musik-lah yang selalu mengalun di telinga saya setiap saat;
Masakan ibu saya, karena masakannya yang selalu berhasil membuat saya berenergi untuk menjalani hari;
Hamster-hamster saya, karena merekalah yang selalu mengingatkan saya akan kasih sayang, pengorbanan, kekuatan, dan untuk tidak pernah putus asa;
Ariel dan Soekarno, karena mereka sumber inspirasi saya, mereka orang indonesia paling kharismatik setahu saya selain Iwan Fals;
dan tentu saja INDONESIA, terutama bahasanya dan kebudayaannya karena saya lahir di negeri yang penuh keindahan, keramahan, sekaligus kengerian (mengingat saya juga payah berbahasa inggris).


saya kurang menyukai: yang berbau ALAY SEJATI,termasuk orang-orang yang tidak alay di mata yang lain tapi sungguh 'heboh' di mata saya, karena tidak enak dipandang maupun didengar. dulu saya memang alay, tapi itu dulu waktu saya masih kecil, bodoh, dan penuh ingus.
Orang-orang sekitar saya yang tidak suka berpikir berulang kali sebelum bertindak, karena terkadang tidak cukup hanya berpikir 2 kali.
Terutama orang-orang yang otaknya begitu bersih dan kosong,
Begitu juga pada orang-orang yang sok (karena sombong tidak selalu masuk kategori sok).
Saya juga tidak suka orang-orang yang (merasa) ganteng/cantik di depan semua orang tapi kelakuannya bejat.
Saya tidak suka orang yang menyembunyikan rahasia di depan saya (tentang apapun itu) dengan merespon,"nggak papa." saya lebih suka mereka jujur dan bilang kalau saya tidak perlu tahu soal rahasia itu, karena saya juga tidak selalu peduli, rahasianya toh akan terbongkar sendiri.
Saya membenci semua koruptor yang dilahirkan ke dunia ini.
Saya membenci kepulan asap yang membumbung di udara. karena apapun itu, itu pasti POLUSI.
Dan kurang suka dengan orang yang belum membuka matanya lebar-lebar dan melihat bagaimana kondisi alamnya sekarang.

Tapi tentu saja, saya membenci banyak hal lainnya, dan mencintai berbagai hal lainnya pula :)


Selasa, 11 Januari 2011