Rabu, 16 November 2011
Eksekusi
Bintang bubar burung bebas
Memori bungkam mata bias
Kepala tunduk kaki tekuk
Kemudian mati.
Senin, 26 September 2011
Mata
![]() |
| photo by The Whistleblower |
disamping terang dan gelap dunia.
Apalah yang tiada bisa tampak di matamu,
selain bising dan sunyi dunia.
Apalah yang bisa diraih matamu,
disamping kejayaan dan kejatuhan dunia.
Apalah yang tiada bisa direngkuh matamu,
selain perdamaian dan kehancuran dunia.
Apalah yang bisa diubah matamu,
disamping kegembiraan dan kejam dunia.
Apalah lagi yang tiada bisa diperbaiki matamu,
selain tawa dan tangis dunia?
: Biarkan matamu itu bicara,
dan ijinkan aku untuk mendengar setiap inci huruf-hurufnya.
Lalu akan kubawa matamu pergi,
untuk melihat
merasa
mendengar
mencecap
meraba
dan mengubah segalanya.
Selasa, 13 September 2011
Setengah Sadar (?)
![]() |
| Caring Hands by Martien Van Asseldonk |
Yang terlanjur bahagia, karena sudah melekat dalam rengkuh ego.
Atau yang melayang-layang, terbang tak tentu, berserah ke mana angin akan membawamu pergi.
Yang terpaku, menjadi patung.
Yang terbakar terlalu panas hingga meleleh di tempat.
Atau yang terpanggil oleh Alam untuk tetap membopong masa depan.
Yang masih lelap bermimpi bersama cintanya.
Yang baru saja tertepuk pundaknya, dan matanya baru membuka. Sedikit, mungkin.
Atau yang sudah berlari duluan, meninggalkan yang lain.
Yang manakah dirimu?
Kita butuh
tanggung jawab, konsekuensi, prioritas, kepastian,
dan konklusi. Kesimpulan.
Dan sekali lagi aku bertanya padamu,
menunjuk di depan keningmu yang panas terbakar
bersamaan dengan tajam kilat pupilmu
dan segenap kekuatan yang bertumpu pada kepalan tanganmu.
YANG MANAKAH DIRIMU?
Tentang Padmanaba 69
KITA PASTI BISA SURVIVE, TEMAN-TEMAN!
Kamis, 07 Juli 2011
Kertasnya Jangan Dibuang!
Buang kertas" soal dan hasil" ulangan dan pengumuman" dari sekolah.
Tapi tahukah apa yang ente-ente bisa buat dari kertas" bekas itu?
BUKU TULIS! #oyeah
Seperti yang kita ketahui, tiap lembar kertas terdiri dari 2 halaman. Jadi, tiap lembar kertas yang cuma kepake satu halaman bisa kita potong jadi dua bagian (biar ukurannya segede buku tulis), trus kita kumpulin semuanya.
Kalo aku sih dapetnya sampe 1 rim lebih. (Oh, betapa boros kertasnya kita ini.)
Kita bagi tumpukan kertas itu menjadi beberapa bagian. Aku yakin mesti pada dapet beratus" lembar juga. Dibagi jadi 3, 4, atau 5 buku berbeda, sesuka hati aja.
Pasti bakal ada masalah ukuran, misalnya ukuran Kwarto beda sama yang Folio, tenang aja, yang penting kita kumpulin dulu semuanya, terus bersepedalah ke kios fotokopi terdekat. Minta mas" tukang fotokopi buat ngeratain ukuran kumpulan kertas" itu.
kalo udah, kita bikin kavernya. mau pake poster, pake koran didobel-dobel, pake kaver majalah yang udah sobek juga bisa. Usahain yang bekas. Jumlah kaver ya tergantung jumlah buku yang kita bikin. Kalo 3 buku, ya kavernya 6 lembar, dst dst.
Kita sesuaikan ukuran kaver dengan ukuran kertas yang sudah dipotong. Usahain kavernya jangan tipis-tipis, ntar jadi rawan sobek, trus susah dijilid.
Bawa ke penjilidan. minta dijilid spiral sama mas-mas tukang jilid.
Lalu jadi deh. Gitu doang.
Ini nih buku tulis versiku :
Rabu, 22 Juni 2011
Dimana Kita?
Sabtu, 30 April 2011
To Be Different
Kau, ya, kau. Sekali lagi aku bertanya padamu. Haruskah kalian menjadi sama, untuk bisa satu?
Betulkah kalian tidak dianggap, bila tidak sama dengan yang lain?
Kenapa kalian malah membuat KOMUNITAS menjadi POPULASI?
Menjadi kelompok sendiri, dengan cerita yang sama, yang begitu stagnan dan perlahan berlari menuju kebosanan.
Haruskah kalian melepaskan yang lain? melupakan yang lain?
Hanya demi mendapatkan suasana yang sama?
Yang mungkin di mata kalian cerah, tapi di mataku begitu sempit dan terasingkan.
Ya, kalian sebenarnya diasingkan yang lain, bukannya menjadi mayoritas, yang menguasai yang lainnya.
kalian perlahan ditinggalkan yang lain, karena perlakuan kalian terhadap mereka.
Ditinggalkan bersama seluruh harta kalian yang begitu berharga, yang perlahan pula sirna ditelan waktu
tak berbekas
Bukannya perbedaan, yang membuat kita satu?
Yang membuat hidup kita menjadi lebih kaya, lebih berwarna, dan lebih berarti?
Sehingga perdamaian dunia begitu mudah diwujudkan,
tanpa adanya orang yang memprotes perbedaan agama, ras, suku bangsa, warna kulit, dan perbedaan persepsi maupun perspektif.
Apalagi yang terjadi pada kalian semua.
Kalian menutup mata dan telinga, di dalam mulut besar yang tak berhenti berkoar-koar hingga berbusa.
Kalian menutup diri, mengaku sebagai minoritas yang diasingkan hanya karena perbedaan bahan pembicaraan.
Tidak bisakah kita berbaur? berosmosis bersama yang lainnya?
Saling berbagi, mendengar, tertawa bersama-sama
dalam kisah yang begitu beragam, dan memperkaya wawasan kita? memperkaya hati kita?
Hilangkan perbedaan
Jadi diri sendiri, yang apa adanya
dengan gaya, dan selera kita sendiri
tanpa harus memaksakan diri untuk menjadi sama,
untuk menjadi eksis di antara yang lainnya
Hargai mereka yang berbeda
dengan saling berbagi kebersamaan, dan kekuatan
di dalam ruangan luas berselubung energi ini.
untuk menjadi diri kita yang seutuhnya
UNTUK MENJADI SATU!
Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa
bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak
mendirikan suatu Negara ‘semua buat semua’. Bukan buat satu orang, bukan
buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya,
tetapi ‘semua buat semua’.”
Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam
buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat
Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia
buat Indonesia, semua buat semua!”
milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu
golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke!”
kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau
lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar
satu nationale staat”
Kamis, 28 April 2011
Hope, Struggle, Triumph Part 6: (im)Possible
yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur dan Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur. Kini kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya, Saudara-saudara !! Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam candra-cengkala jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang, sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa yang kecil, satu bangsa tugu “rong depa””—Soekarno
Jumat, 01 April 2011
Yakin
Kita masih bersama.
Kita masih satu.
Kita masih saling mengangkat satu sama lain.
Jangan tertunduk.
Tertunduklah setiap memandang soal,
tapi tegakkan kepalamu setiap kenyataan datang.
Jangan meringkuk.
Semua ini tak bisa kauhindari.
Yang kau perlukan adalah untuk tetap berdiri tegak,
membuka pandangan lurus ke depan,
dan tidak ada minat untuk mundur ke belakang.
Seharusnya apa yang sudah mereka lakukan pada kita
membuat kita menjadi lebih berani,
bukan menjadi lebih dan lebih takut lagi.
: Yakinkan hatimu
Tarik nafasmu dan biarkan itu berhembus bersama angin
Buang jauh takutmu
Angkat dagumu
Siapkan kakimu
Berlarilah!
karena tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk merangkak
Jangan kau berani putus asa
tidak membuatmu naik, itu membuatmu dijatuhkan lebih jauh ke bawah
Hilangkan semua rintangan, mulai dari yang seringan pasir, kerikil,
hingga tebing yang sulit diruntuhkan
yang menghalangi pandanganmu
Arahmu. Tujuanmu. Pilihanmu.Keyakinanmu. Kesempatanmu. Masa depanmu. Cerita hidupmu. Harapanmu. Perjuanganmu. Kemenanganmu.
Semuanya ada di genggamanmu.
Buat segalanya mungkin,
buat semua yang telah kaulakukan selama tiga tahun penuh cerita ini menjadi berarti,
dengan ending yang bahagia.
LULUS UN!
Hope, Struggle, Triumph Part 5: YOU
sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”—Soekarno
Kamis, 31 Maret 2011
Maju Tak Gentar
Kita senantiasa mengingat apa yang terjadi di masa lalu,
untuk dijadikan pelajaran di waktu yang akan datang.
Tidak seperti kalian,
yang selalu berusaha untuk melupakan masa lalu,
dan tidak pernah belajar dari situ.
Kita hidup sesuai dengan keinginan kita.
Tidak sebebas kalian,
tapi biarpun begitu, kita lebih bahagia dari kalian.
Kita tidak mengatur yang lain
Kita menjadi anak-anak, remaja, ataupun dewasa
sesuai dengan keadaan dan keinginan kita.
Kita tidak merendahkan yang lain.
Kita sendiri rajin merendahkan diri, dan saling memotivasi.
Kita punya cara kita sendiri.
Kita tidak perlu meniru orang lain
untuk menjadi lebih baik
dari yang lainnya.
Kita belajar, kita menangis,
dan kita tertawa dalam kebersamaan,
dalam satu kesatuan yang utuh.
Awalnya kita marah,
namun kemudian kita merasa iba.
Sayang sekali, kalian tidak bisa
berusaha untuk menjadi yang lebih baik daripada kita,
tetapi usaha kalian adalah menjatuhkan kita.
Dan itu adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh para PECUNDANG.
Jadi silakan bergembira, meskipun kita semua tahu
kalian belum menang,
dan tidak akan menang dengan cara seperti itu.
TENTU, KITA BERBEDA DARI KALIAN. DAN KITA TIDAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN CARA SEPERTI ITU.
They will not force us
They will stop degrading us
They will not control us
We will be victorious!
Jumat, 25 Maret 2011
Balada Lapak DVD
Teteup, harap maklum.
Jadi ngakak inget pertama kali ke lapak :
Mbak-Mbak Lapak DVD (MMLD): Mbak, masang behel kayak gitu berapaan ya mbak?
Me (lagi asik ngobrak-abrik deretan DVD, langsung ngelirik siapa yang nanya. SHOCK. Giginya MMLD (maaf) agak maju): Emm... Waktu itu aku masang sih 3,5 juta.
MMLD (pasang muka polos) : Ooh.. masang di mana itu mbak?
Me *gue suka pertanyaan ini* : Di Puskesmas Depok sana, deket Ring Road. Tapi sekarang dokternya sih udah pindah gitu, nggak disitu lagi. Dia buka klinik sendiri.
Mbak : ooh... gitu ya mbak. Waktu itu saya juga nanya di FKG UGM harganya juga 3,5 juta. Masih sembari ngobrak-abrik isi lapak, emm... aku nggak berani jawab. Pengen banget bilang, "Mbak, yang di FKG UGM itu, 3,5 juta itu yang bikin Mahasiswanya yang masih pada belajar. Kalo di puskesmas dulu itu, 3,5 juta udah sama dokter spesialis. Ntar kalo gigi mbak tambah 'kabur' gimana?"
Nggak deh nggak. Jahatnya diriku.
Ini kali kedua ke lapak DVD. Beda tempat. Dan syukurlah mbaknya lebih ayu dari yang sebelumnya.
Me (lagi ngebet banget liat Babel) : Mbak, Babel ada? (aku sadar dan langsung kepikir, "pertanyaan bodoh, pertanyaan bodoh. Ngapain kamu nanya kayak gitu??")
MMLD : Apa mbak?
Me : Babel. B-A-B-E-L (Bener kan? itu tadi pertanyaan yang bego banget. Kenapa terlintas olehku untuk bertanya tentang film semacam itu? bego)
MMLD (masih menggunakan tampang bingung) : Apa mbak?
Me (gilak. capek bener gue. Menghela napas sejenak.) : B-A-B-E-L. Brad Pitt! Brad Pitt!
MMLD (nyari-nyari) : Nggak ada mbak.
Me (Yeah, fine. Let me see it myself. Oh, benar. Nihil.) : oh, ya udah deh (lanjut nyari)
Dan siang tadi, dari sekolah abis uprak, nggak bisa langsung ke lapak. Soalnya udah tempatnya di kanan jalan, sulit parkir mobil (Mama jemput pake mobil), dan pasti aku lama milih-milihnya (karena sudah tau mbaknya nggak akan ngarti apa yang aku omongin). Jadi, daripada denger mama mencak-mencak, diputuskan untuk pergi naik motor dianter si mbak yang bantu-bantu mama di rumah. TKP di lapak yang pertama.
Me : Mbak, Batman ada? (udah mikir, "Ah, lo pasti tau ini film apaan, kan?")
(Mbaknya langsung nyari di bagian film action sama superhero-superheroan. Lamaa pisan. Sementara aku dengan sigapnya langsung ngambil Hereafter, Jerry Maguire, 127 Hours, sama Seven)
Me : Mbak, coba yang ini mbak. (nyodorin ketiga-tiganya)
Satu persatu film disetel, mulai dari
--> Hereafter. Beuh, yang ini subtitle bahasa indonesianya ancur banget, diartiin per kata kali ya. Tapi tak apalah, daripada nyewa juga si Mumbul ngopi dari DVD. Sami mawon. minimal ada subtitle inggrisnya dan gambarnya udah DVDRip. Ambil!
--> Jerry Maguire. Seingetku waktu pertama kali ke lapak nyobain film ini, subtitlenya Malaysia, China, Jepang, dan aku nggak yakin inggris ada. Tapi karena tumben sekarang banyak stok, kuambil saja. Waktu dicoba, subtitlenya ada pilihan Indonesianya. Ambil!
-->127 Hours. Subtitle-nya adanya Malaysia, China, dkk. Plis, jangan Malaysia. Mending inggris daripada Malaysia, apalagi buat film yang jarang ada dialog kayak film ini. Si Mbak fast-forward-in biar aku puas liat gambarnya. Yang kucari subtitle, sebenarnya. Udah sampe chapter berapa dicepetin, suara orang ngomong nggak muncul-muncul. Aku cuma bisa menghela napas. Ayolah mbak, untuk 127 Hours, dialog itu adanya di awal sama akhir film (Ya, saya udah nonton) yang di tengah mah cuma ngigau-ngigau-dehidrasi Aron Ralstonnnya doang.
Me (dengan gaya yang cool, bukan sok cool) : Mbak, coba deh dimundurin.
MMLD : Gimana mbak?
Me : Mundurin. Dari awal. Saya mau liat subtitlenya.
(MMLD rewind filmnya dari awal. Dan ternyata subtitlenya Malaysia. Nggak jadi beli)
Aku mulai nyari lagi. Kukira si Mbak udah nemu Betmen,
MMLD : Yang ini bukan, Mbak?
*gue paling suka bagian ini* Dan ternyata si Mbak Lapak memberi saya BATMAN 2 1/2. BETMEN DUA SETENGAH *Yihaaa!!*. Oh, Mbak lapak. Itu lucu sekali. Sayang aku tak berani ngakak di depan wajahmu. Dan aku udah males nyari Dark Knight. Seven ambil saja!
Sampe rumah liat Jerry Maguire, langsung ngerasa janggal dengan subtitle yang (ngakunya) Indonesia. Rada ancur gitu tata bahasanya. Yes, Sir. Shit Happens. Yang saya dapatkan adalah Jerry Maguire bersubtitle MALAYSIA.
Oh, Mbak lapak. Itu lucu sekali.
Semoga saat ini bisa beruntung liat Hereafter. Good luck for me.
Teteup, teman-teman. pesan moral yang kalian dapatkan dari cerita ini adalah :
1. Harap memaklumi Mbak-mbak lapak DVD. Mereka beda sama mas-mas rental film (di tempatku ngerental) yang tau banget soal film.
2. Jangan melontarkan pertanyaan-pertanyaan bodoh, apalagi yang bisa merendahkan si mbaknya.
3. Tetap sabar dan telaten dalam menghadapi segala situasi. Boleh lah, hela napas sejenak.
Sabtu, 05 Maret 2011
Kau Tahu Akan Hal Itu?
Jumat, 25 Februari 2011
Kenapa Cinta
Minggu, 20 Februari 2011
Kepada Rima II
Kepada bedil yang teracung di kepalaku
kepada adil yang aku dan kau cari
dan kepada pupil, yang semakin mengecil setiap menatap matahari.
Kepada gulita yang menghalangi pandanganku
kepada cinta yang kau berikan padaku
dan kepada cerita, yang kita rangkai bersama.
Kepada bahaya yang mengancam kita
kepada percaya yang ada di hati kita
dan kepada cahaya, yang aku dan kau tuju.
Kepada frasa yang keluar dari mulutmu
kepada rasa yang begitu kuatnya
dan kepada asa, satu-satunya hal yang dapat membawaku padamu.
Kepada polusi yang menyesakkan dunia
kepada imajinasi yang tak ada habisnya
dan kepada kreasi, yang selalu ingin kita wujudkan.
Kepada pahit yang tak jarang kita rasakan
kepada sakit yang tekun menjatuhkan kita
dan kepada bangkit, yang menuntun kita untuk mencetak sejarah.
Kepada ceria yang kaubawa
kepada dunia yang ingin aku dan kau obati
dan kepada usia, yang mulai menggerogoti raga kita.
Kepada rima yang menyusun cerita ini
kepada semi yang selalu aku dan kau nanti
dan hanya kepadamu, aku pasti akan kembali.
Jumat, 18 Februari 2011
Hope, Struggle, Triumph Part 4 : People
Blaise Pascal.
Rabu, 02 Februari 2011
Jauh Sekali
Sabtu, 29 Januari 2011
Kepada Rima
No Me Importa
Minggu, 23 Januari 2011
You, and you (or maybe another side of you?)
Kamis, 20 Januari 2011
Tak Terbayangkan
Selasa, 18 Januari 2011
That's the Point!
A: "Yah, yang penting lulus. Amiiinn..."
B: "Kamu sekolah 3 taun mau dapet lulus doang? mau jadi apa kamu nanti?"
...
A: "Sing penting lulus. Amiinn..."
B: "Eh, sekarang itu syarat kelulusan udah dibikin gampang. masa' kamu maunya lulus doang? yang kamu pikirin tuh nilai kamu nanti, SMA kamu nanti. kalo lulus tapi masuk SMA jelek, kamu ngasih apa itu namanya ke orangtua kamu? Kamu kasih MALU setelah mereka udah ngasih apapun yang kamu minta?"
---
A: "Yang penting lulus. Amiiinn..."
B: "Itu doang? Cuma kata 'LULUS' doang yang bisa kamu kasih buat orangtuamu? Kenapa nggak nyoba buat ngasih yang lebih baik, atau lebih bagus lagi kalo kamu ngasih jauh lebih bagus daripada yang dibayangkan orangtuamu?"
+++
A: "Pokoknya nilaiku harus bagus semua!! Amiiinn Ya Allah..."
B: "That's the point, friend!"
BUT, WE HAVE ANOTHER PROBLEM NOW. Bukannya lebih mudah, syarat kelulusan malah menjadi kian sulit. Dan akhirnya yaa...
A: "Yang penting lulus. Amiinnn Ya Allah..."
B: "Iyaa.. yang penting lulus! lulus aja udah keren banget! Amiinn!"
Sabtu, 15 Januari 2011
Happiest Person
Rabu, 12 Januari 2011
Hope, Struggle, Triumph Part 3 : In The Same Time
telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat
mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara
saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun
Negara dan Tanah Air!”—Soekarno.
To Talk Less but (Maybe) Frightening
Inilah Saya :)
saya kurang menyukai: yang berbau ALAY SEJATI,termasuk orang-orang yang tidak alay di mata yang lain tapi sungguh 'heboh' di mata saya, karena tidak enak dipandang maupun didengar. dulu saya memang alay, tapi itu dulu waktu saya masih kecil, bodoh, dan penuh ingus.



